JAWABAN UTS KEWIRAUSAHAAN

Faqih Muhammad Arif
11170860000002
Ekonomi Syariah - 5A

1. Pengertian Wirausaha :
Wirausaha secara etimologis terdiri dari kata Wira dan Usaha. Wira berarti pemberani, pejuang, pahlawan, dan berwatak agung. Sedangkan usaha berarti amal, pekerjaan, perbuatan, atau ikhtiar. Secara terminologis, wirausaha adalah kombinasi dari sikap, perilaku, usaha, semangat, dan kerja keras yang cerdas dan tak kenal menyerah dalam menciptakan, menemukan, memodifikasi sesuatu mekanisme secara kreatif dan inovatif untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan bernilai tambah komersil.

2. Dalil Bekerja atau Berwirausaha :
 وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya : "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At-Taubah : 105).

Berdasarkan ayat tersebut, Allah SWT. memerintahkan manusia untuk selalu bersemangat dalam bekerja, berusaha, dan beramal untuk kehidupan dunia. Dalam berusaha haruslah didasari dengan etika dan moral Islam karena Allah SWT. dan RasulNya akan selalu memerhatikan perbuatan dan gerak-gerik hambaNya, sehingga orientasi usaha adalah karena proses dibarengi iman dan taqwa bukan hanya berorientasi pada hasil akhir, karena tugas manusia adalah ikhtiar, sedangkan hasil adalah mutlak keputusan Allah SWT. baik berhasil, cukup, maupun tidak berhasil.

3. Karakteristik Wirausahawan Sukses
a. Memiliki Keberanian Tinggi
Seorang wirausahawan harus memiliki keberanian tinggi untuk mengambil dan melihat secara cerdas peluang dan ceruk pasar yang ada untuk mengembangkan usahanya.
b. Memiliki Kemampuan Manajemen yang Baik
Wirausahawan sukses harus memiliki kemampuan manajerial yang baik sehingga proses usaha dapat berjalan dengan efektif dan efisien dari segi pengelolaan, sumberdaya manusia, sumberdaya finansial, serta optimalisasi faktor lain yang memengaruhi usaha secara tepat.
c. Disiplin dan Komitmen terhadap Keputusan
Seorang wirausahawan harus berdisiplin dan berkomitmen tinggi atas keputusan berisiko yang dibuatnya walaupun harus menerima pahit atau pahit, keputusan akhir harus tetap dijalankan secara konsekuen.
d. Memiliki Daya Kreasi Tinggi (Kreatif dan Inovatif)
Dalam usaha, wirausahawan harus berdaya kreasi tinggi dalam menciptakan, menderivasi, dan mengolah suatu produk melalui mekanisme khusus yang terbaru dan berbeda dari yang lainnya, sehingga menarik konsumen untuk membeli produk tersebut.
e. Memiliki Semangat yang Kuat dalam Pengabdian dan Usahanya
Semangat pengabdian yang kuat harus tertanam dalam diri usahawan dimana dalam proses usaha terdapat jatuh dan bangun, terdapat untung dan rugi, terdapat ketidakpastian return di masa depan sehingga wirausahawan harus terus bersemangat melewati berbagai tantangan usaha dan ujian di dalam proses wirausaha tanpa banyak mengeluh dan harus selalu bekerja keras untuk menciptakan usaha yang baik, stabil, dan sustain.
f. Memiliki Analisa yang Tepat
Analisa yang tepat atas kondisi pasar diperlukan untuk keberlangsungan usaha, baik untuk pengembangan model bisnis, derivasi produk, peningkatan kapasitas pabrik, atau ekspansi usaha lainnya.

4. Sebagai Channel dalam Bisnis Model Canvas, blog dapat dioptimalkan dengan menciptakan secara gamblang blocks-blocks lainnya yang berkorelasi dengan kemampuan Blog sebagai sebuah Channel.
1. Optimalisasi Customer Segments, melalui posting pada Feed dan Categories yang ditujukan kepada Rentang Umur tertentu, Demografi tertentu, maupun Kondisi Wilayah tertentu.
2. Menciptakan Value Proposition berupa Kecepatan Respon Pelanggan, Pelayanan Kontak yang Baik, Kemudahan Sistem Pembayaran, serta Kemudahan dalam Komplain. Pada bagian ini, blog harus dilengkapi dengan Contact Person, Automated Linkage yang terintegrasi mulai dari Pilihan Produk dan Rinciannya, Klik Pembelian, Konfirmasi Jumlah Pembelian, sampai dengan Konfirmasi Pembayaran oleh Pelanggan melalui Channel Fintech atau Perbankan yang bekerjasama dengan Blog.
3. Search Optimization, Blog harus dilengkapi dengan Kata Kunci yang mudah ditemukan atau 'Unik' di Google atau Mesin Pencari lainnya sesuai dengan Keywords yang ditulis oleh Konsumen.
4. Themes Optimization, Tema Blog diubah sesuai Jenis Produk yang dijual dan harus terlihat Eye Catching dan mampu meyakinkan Konsumen untuk membaca dan melihat lebih jauh isi dan kategori dalam Blog.
5. Visual Optimization, Blog dapat dilengkapi dengan Widget-widget menarik seperti fitur Sliding Pictures Produk, Sliding Promotion, Gallery Testimoni, bahkan Statistics Visitors dari dalam maupun luar negeri.
6. Promotion Sales, Blog mencantumkan Promosi Penjualan baik di Blog sendiri maupun di Media Sosial, misalnya terdapat Giveaway, Diskon Akhir Tahun, Diskon Cuci Gudang, atau Potongan Pembelian Grosir.

5. BMC dan BSC dalam Model Bisnis :
a. Bisnis Model Canvas adalah Business Model Canvas (BMC) adalah kerangka kerja berupa model bisnis berupa kanvas yang disusun untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis agar menghasilkan kinerja yang lebih optimal dan universal, tanpa dibatasi sektor usahanya. Dalam BMC, terdapat sembilan elemen yang saling terhubung. Adapun sembilan elemen tersebut meliputi: (1) Customer Segments, (2) Customer Relationships, (3) Value Proposition, (4) Channels, (5) Revenue Streams, (6) Key Activities, (7) Key Partners, (8) Key Resources, (9) Cost Structure, karena kemudahan dalam visualisasinya, metode BMC ini umum digunakan dalam berbagai model bisnis di Startup terkemuka, misalnya Gojek dan Anterin. Metode BMC ini sebagai Business Plan dapat mengakomodasi secara gamblang alur-kerja dan segmentasi konsumen pada Pasar yang tersedia, khususnya bagi Pengusaha Pemula masa kini.
b. Balanced Scorecard adalah suatu konsep pengukuran kinerja yang memberikan
kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik. Sasaran strategik yang komprehensif itu dapat dirumuskan ke dalam Balanced Scorecard karena konsep ini menggunakan empat perspektif yang satu sama lain saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan yang merupakan indikator pengukur kinerja yang saling melengkapi dan saling memiliki hubungan sebab-akibat. Dalam BSC, terdapat empat perspektif yaitu Perspektif Pelanggan (Customer), Perspektif Keuangan (Finance), Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process) dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth). Model BSC awalnya diterapkan sebagai alat ukur evaluasi kinerja perusahaan, namun belakangan juga dapat digunakan sebagai Model Bisnis karena manfaatnya yang beragam dan seimbang untuk penyusunan Proposal Bisnis agar dapat berkembang dan mendapat suntikan modal dari Investor.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Biography of Susi Pudjiastuti (Businesswoman and Minister of Maritime Affairs and Fisheries)

Mengenal Konsep Marketing Mix dalam Bisnis

Critical Review : Islamic Credit Cards How do They Work, and Is There a Better Alternative?